Cute Blue Flying Butterfly

Rabu, 27 Desember 2017

Aspek Sosial Budaya dalam Ketahanan Nasional



MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM KETAHANAN NASIONAL
Oleh :
Rizki Putri Esa Surya Nugroho
4102170047
D I – Kebendaharaan Negara 2017





POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGGERANG SELATAN
2017

                         
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Saya juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Saya mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar dapat memperbaiki makalah ini di masa mendatang.
Dengan menyelesaikan makalah ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan kesadaran kepada berbagai pihak akan pentingnya mengetahui dan memahami konsep astagrata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu maka kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Saya juga mengharapkan partisipasi yang lebih baik sehingga konsep astagrata dapat terlaksana dengan baik pula. Sehingga ketahanan nasional Indonesia dapat terwujud dengan partisipasi dari semua pihak.

Tanggerang Selatan, Desember 2017

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menciptakan suatu negara yang bebas dari ancaman, hambatan , maupun gangguan dari berbagai pihak, diperlukan suatu sistem ketahanan nasional yang baik agar kelangsungan kehidupan bernegara dapat terjamin utuh. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang dapat menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dalam pembangunan di berbagai daerah.
Dalam suatu sistem ketahanan nasional yang baik diperlukan hubungan yang baik antara manusia dengan ketiga komponen pokok, diantaranya manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Dari ketiga unsur pokok tersebut jika dapat dijalankan dengan baik maka ketahanan nasional di suatu negara dapat terjalin dengan ulet dan tangguh. Hal tersebut tentunya sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Hakikat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya sesuai dengan cita-cita nasional. Ketahanan nasional tersebut tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warganya dalam membina aspek alamiah serta aspek sosial disegala bidang yang selanjutnya dapat kita kenal dengan sebutan astagrata.
Ketahanan nasional dikelola berdasarkan astagrata yang meliputi unsur geogafi, kekayaan alam, kependudukan, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan keamanan. Dalam konsep ketahanan nasional terdapat hubungan yang saling terkait antara grata yang satu dengan grata yang lain. Kelemahan disalah satu grata dapat mengakibatkan kelemahan di grata yang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan. Jika hal tersebut terjadi maka ketahanan nasional yang diidam-idamkan akan semakin jauh dari yang diharapkan.
Untuk itu diperlukan kerja sama agar terbentuk koordinasi yang baik dalam menciptakan ketahanan nasional yang dinamis antara seluruh warga negara dalam membangun potensi yang  ada didalam aspek astagrata.



1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa konsep dari Astagrata ?
2.      Bagaimana struktur dan kondisi sosial budaya Indonesia ?
3.      Bagaimana ketahanan pada aspek sosial budaya ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Ketahanan nasional merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu tujuan makalah ini untuk memberikan pemahaman mengenai konsep dari pancagrata terutama pada aspek sosial budaya dalam mewujudkan ketahanan nasional.





















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Astagrata
Astagrata merupakan gabungan dari dua aspek yaitu perpaduan antara aspek alamiah atau trigatra dengan aspek sosial atau pancagatra. Pada umumnya aspek trigatra besifat statis. Statis artinya ketiga unsur tersebut sudah ditetapkan sebagai mana mestinya oleh Tuhan tanpa campur tangan pihak lain dan bersifat alamiah. Ketiga aspek ini sudah menjadi komponen dasar yang sangat penting untuk menjadi modal terciptanya ketahanan nasional yang baik sesuai cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Sedangkan aspek sosial bersifat dinamis. Dikatakan dinamis karena dari kelima unsur tersebut dapat berkembang sesuai dengan kemajuan pola pikir penduduk sebagai subjek suatu negara di kancah dunia internasional untuk mengembangkan potensi negaranya. Kelima aspek tersebut hendaknya mampu dikelola dengan baik dan teratur agar tercipta ketahanan nasional yang ulet dan tangguh.
Aspek trigatra mencakup 3 hal berikut diantaranya:
1.      Letak serta kondisi geografis Indonesia
2.      Sumber Daya Alam
3.      Kependudukan
Aspek pancagatra mencakup 5 hal berikut diantaranya:
1.      Ideologi
2.      Politik
3.      Ekonomi
4.      Sosial dan budaya
5.      Pertahanan dan keamanan
2.2 Struktur dan Kondisi Sosial Budaya di Indonesia
A. Struktur Sosial di Indonesia
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya untuk memudahkannya menjalani tugasnya. Dengan kata Iain, kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat.
Pembangunan nasional di Indonesia selama ini menghasilkan struktur sosial masyarakat yarig cukup beragam. Sejalan dengan modernisasi dan tuntutan perkembangan teknologi, fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin berkembang, baik secara horizontal sesuai dengan bidang pekerjaan maupun secara vertikal sesuai dengan tingkat pekerjaan atau keahlian.
Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi melahirkan bentuk hubungan dan ikatan antarmanusia yang dapat menggantikan hubungan keluarga. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal juga akan menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk diakomodasikan bersama.
B. Kondisi Budaya di Indonesia
1.      Kebudayaan Daerah 
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis, yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu, kebudayaannya kernudian sering disebut kebudayaan daerah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap, perilaku dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius.
Local genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk, netralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah Nusantara ini telah lama saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.
Dalam kehidupan bernegara saat ini, dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.
2.      Kebudayaan Nasional  
           Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
            Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan alamiah, tanpa unsur pemaksaan dan dominasi budaya satu daerah tertentu terhadap budaya daerah lainnya. Dengan demikian kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
             Kebudayan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku, dan gaya hidup bangsa Indonesia.
Secara umum, gambaran identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan Pancasila adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar berikut:
·         Bersifat religius
·         Bersifat kekeluargaan
·         Bersifat serba selaras
·         Bersifat kerakyatan
3.      Integrasi Nasional
Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersarna sebagai satu bangsa di satu tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. 
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau integrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor berekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan sernangat ntuk hidup rneraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas warga bangsa. 
4.      Kebudayaan dan Alam Lingkungan
Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladang atau pelaut. Namun kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya dengan pengetahuan yang terbatas.
Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa pernikiran untuk penghijauan dan rnenjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah manusia merupakan budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan.
Demi kepentingan masa depan, budaya mdestarikan alam harus ditumbuhkan. Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia Indonesia pun akan rusak.
2.3 Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Esensi, aturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap dan tingkah laku bagi bangsa dan negara Indonesia akan memberikan landasan, semangat, dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.






BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Suatu kondisi kehidupan yang dibina secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional, bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategi berupa suatu konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia. Menurunnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa diduga masih kuatnya pengaruh internal bangsa Indonesia berupa kesadaran masyarakat Indonesia akan persatuan dan kesatuan bangsa.
3.2   Saran
Untuk mewujudkan suatu ketahanan nasional dibutuhkan partisipasi dari semua pihak. Sebaiknya, semua warga negara ikut berpartisipasi aktif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa agar ketahanan nasional dapat terwujud serta dengan menerapkan nilai-nilai dalam aspek sosial budaya mengingat bahwa kita merupakan makhluk sosial dan budaya merupakan kepribadian bangsa.


DAFTAR PUSTAKA
Nadiya, S. (2015, May 13). Siti Nadiya Fauziah. Retrieved from Pengaruh Sosial Budaya terhadap Ketahanan Nasional Indonesia: https://sitinadiyafauziyyah.blogspot.co.id
Rizal, A. (n.d.). Makalah Ketahanan Nasional. Retrieved from Academia Edu: https://www.academia.edu
TugasSekolah.com. (2016, Maret). Retrieved from Definisi Pengertian Pengaruh Aspek Sosial Budaya: www.tugassekolah.com

 

Tidak ada komentar: