MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ASPEK
SOSIAL BUDAYA DALAM KETAHANAN NASIONAL
Oleh :
Rizki Putri Esa Surya Nugroho
4102170047
D I – Kebendaharaan Negara 2017
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGGERANG SELATAN
2017
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Saya juga
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta
pada makalah ini.
Saya mengakui
bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah
ini. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.
Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Maka
dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar dapat
memperbaiki makalah ini di masa mendatang.
Dengan
menyelesaikan makalah ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik
dan diambil. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan kesadaran
kepada berbagai pihak akan pentingnya mengetahui dan memahami konsep astagrata
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu maka kehidupan berbangsa
dan bernegara dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Saya juga
mengharapkan partisipasi yang lebih baik sehingga konsep astagrata dapat
terlaksana dengan baik pula. Sehingga ketahanan nasional Indonesia dapat
terwujud dengan partisipasi dari semua pihak.
Tanggerang
Selatan, Desember 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Untuk
menciptakan suatu negara yang bebas dari ancaman, hambatan , maupun gangguan
dari berbagai pihak, diperlukan suatu sistem ketahanan nasional yang baik agar
kelangsungan kehidupan bernegara dapat terjamin utuh. Dengan adanya hal
tersebut, diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang dapat
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dalam pembangunan di
berbagai daerah.
Dalam
suatu sistem ketahanan nasional yang baik diperlukan hubungan yang baik antara
manusia dengan ketiga komponen pokok, diantaranya manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Dari ketiga unsur pokok tersebut
jika dapat dijalankan dengan baik maka ketahanan nasional di suatu negara dapat
terjalin dengan ulet dan tangguh. Hal tersebut tentunya sesuai dengan cita-cita
luhur bangsa Indonesia.
Hakikat
ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin
kelangsungan hidupnya sesuai dengan cita-cita nasional. Ketahanan nasional
tersebut tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warganya dalam membina
aspek alamiah serta aspek sosial disegala bidang yang selanjutnya dapat kita
kenal dengan sebutan astagrata.
Ketahanan
nasional dikelola berdasarkan astagrata yang meliputi unsur geogafi, kekayaan
alam, kependudukan, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta
pertahanan keamanan. Dalam konsep ketahanan nasional terdapat hubungan yang
saling terkait antara grata yang satu dengan grata yang lain. Kelemahan disalah
satu grata dapat mengakibatkan kelemahan di grata yang lain dan mempengaruhi
kondisi keseluruhan. Jika hal tersebut terjadi maka ketahanan nasional yang
diidam-idamkan akan semakin jauh dari yang diharapkan.
Untuk
itu diperlukan kerja sama agar terbentuk koordinasi yang baik dalam menciptakan
ketahanan nasional yang dinamis antara seluruh warga negara dalam membangun
potensi yang ada didalam aspek
astagrata.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
konsep dari Astagrata ?
2. Bagaimana
struktur dan kondisi sosial budaya Indonesia ?
3. Bagaimana
ketahanan pada aspek sosial budaya ?
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Ketahanan
nasional merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu tujuan makalah ini untuk memberikan pemahaman
mengenai konsep dari pancagrata terutama pada aspek sosial budaya dalam
mewujudkan ketahanan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Astagrata
Astagrata merupakan
gabungan dari dua aspek yaitu perpaduan antara aspek alamiah atau trigatra
dengan aspek sosial atau pancagatra. Pada umumnya aspek trigatra besifat
statis. Statis artinya ketiga unsur tersebut sudah ditetapkan sebagai mana
mestinya oleh Tuhan tanpa campur tangan pihak lain dan bersifat alamiah. Ketiga
aspek ini sudah menjadi komponen dasar yang sangat penting untuk menjadi modal
terciptanya ketahanan nasional yang baik sesuai cita-cita luhur bangsa
Indonesia.
Sedangkan aspek sosial
bersifat dinamis. Dikatakan dinamis karena dari kelima unsur tersebut dapat
berkembang sesuai dengan kemajuan pola pikir penduduk sebagai subjek suatu
negara di kancah dunia internasional untuk mengembangkan potensi negaranya.
Kelima aspek tersebut hendaknya mampu dikelola dengan baik dan teratur agar
tercipta ketahanan nasional yang ulet dan tangguh.
Aspek trigatra mencakup 3 hal berikut
diantaranya:
1.
Letak serta kondisi geografis Indonesia
2.
Sumber Daya Alam
3.
Kependudukan
Aspek pancagatra mencakup 5 hal berikut
diantaranya:
1.
Ideologi
2.
Politik
3.
Ekonomi
4.
Sosial dan budaya
5.
Pertahanan dan keamanan
2.2
Struktur dan Kondisi Sosial Budaya di Indonesia
A. Struktur Sosial di Indonesia
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan
profesinya untuk memudahkannya menjalani tugasnya. Dengan kata Iain, kehidupan
masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota
masyarakat.
Pembangunan nasional di Indonesia selama ini menghasilkan struktur sosial
masyarakat yarig cukup beragam. Sejalan dengan modernisasi dan tuntutan
perkembangan teknologi, fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin
berkembang, baik secara horizontal sesuai dengan bidang pekerjaan maupun secara
vertikal sesuai dengan tingkat pekerjaan atau keahlian.
Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi melahirkan
bentuk hubungan dan ikatan antarmanusia yang dapat menggantikan hubungan
keluarga. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal
juga akan menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk
diakomodasikan bersama.
B. Kondisi Budaya di Indonesia
1.
Kebudayaan Daerah
Bangsa Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis, yang masing-masing memiliki
kebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah
tertentu, kebudayaannya kernudian sering disebut kebudayaan daerah.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang
menuntun sikap, perilaku dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi
kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah
terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing,
yang sering disebut sebagai local genius.
Local genius
inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk, netralisir pengaruh
negatif budaya asing. Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah Nusantara ini
telah lama saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.
Dalam
kehidupan bernegara saat ini, dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan
kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian
perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas dari
perkembangan sosial budaya daerah.
2.
Kebudayaan Nasional
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk
dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, kebudayaan bangsa
Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya
suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa.
Kebudayaan nasional juga merupakan
hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar
(asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal
yang penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara wajar
dan alamiah, tanpa unsur pemaksaan dan dominasi budaya satu daerah tertentu
terhadap budaya daerah lainnya. Dengan demikian kebudayaan nasional tumbuh dan
berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayan nasional merupakan
identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Bangsa Indonesia telah sepakat
menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga yang terkandung dalam
Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku, dan gaya
hidup bangsa Indonesia.
Secara umum,
gambaran identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan Pancasila adalah
manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar berikut:
·
Bersifat religius
·
Bersifat kekeluargaan
·
Bersifat serba selaras
·
Bersifat kerakyatan
3.
Integrasi Nasional
Komunikasi
dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928
telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersarna sebagai satu bangsa di
satu tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa
lain di dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Kenyataan
sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi
bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat
persatuan atau integrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk melestarikan
keberadaan faktor berekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan sernangat ntuk
hidup rneraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas warga bangsa.
4.
Kebudayaan dan Alam Lingkungan
Sejak jaman
dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah terbiasa
hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladang atau pelaut. Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya
dengan pengetahuan yang terbatas.
Pemanfaatan
alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan
masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa pernikiran untuk penghijauan
dan rnenjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah manusia merupakan budaya
yang tidak ramah terhadap lingkungan.
Demi
kepentingan masa depan, budaya mdestarikan alam harus ditumbuhkan. Bangsa
Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka
tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak,
manusia Indonesia pun akan rusak.
2.3 Ketahanan
pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di
bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam
yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial
budaya bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang
mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Esensi,
aturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan
demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya di mana setiap warga
masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap
dan tingkah laku bagi bangsa dan negara Indonesia akan memberikan landasan,
semangat, dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan
negara Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ketahanan
Nasional merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.
Suatu kondisi kehidupan yang dibina secara dini terus menerus dan sinergik,
mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional, bermodalkan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan
berdasarkan pemikiran geostrategi berupa suatu konsepsi yang dirancang dan
dirumuskan dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia. Menurunnya nilai
persatuan dan kesatuan bangsa diduga masih kuatnya pengaruh internal bangsa
Indonesia berupa kesadaran masyarakat Indonesia akan persatuan dan kesatuan
bangsa.
3.2
Saran
Untuk mewujudkan suatu ketahanan nasional dibutuhkan partisipasi dari
semua pihak. Sebaiknya, semua warga negara ikut berpartisipasi aktif dan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa agar
ketahanan nasional dapat terwujud serta dengan menerapkan nilai-nilai dalam
aspek sosial budaya mengingat bahwa kita merupakan makhluk sosial dan budaya
merupakan kepribadian bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Nadiya, S. (2015, May 13). Siti Nadiya Fauziah. Retrieved from
Pengaruh Sosial Budaya terhadap Ketahanan Nasional Indonesia:
https://sitinadiyafauziyyah.blogspot.co.id
Rizal, A. (n.d.). Makalah Ketahanan Nasional. Retrieved from
Academia Edu: https://www.academia.edu
TugasSekolah.com. (2016, Maret). Retrieved from
Definisi Pengertian Pengaruh Aspek Sosial Budaya: www.tugassekolah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar